Infopenerbangan,- Maskapai asal Inggris, Virgin Atlantic, mendapat kecaman dari penduduk China karena mengusir salah seorang remaja berusia 11 tahun ketika akan berangkat menuju London,Inggris untuk mengikuti kamp musim panas.

Dikatakan, remaja tersebut terbang tanpa didampingi orangtuanya dan sudah diberi tahu kepada pihak maskapai. Namun, ia kemudian diusir dari kursi bagi anak yang tidak didampingi orangtua dengan alasan kategori tersebut sudah penuh.

“Lebih dari 10 staf, termasuk kapten dan pramugari datang dan memintanya untuk turun dari pesawat,” tutur pengacara pihak keluarga, Ye Wennan, seperti dimuat Telegraph, Jumat (21/7/2017).

Sang ibu yang bermarga Liu mengatakan, anaknya seharusnya terbang ke Inggris dengan menumpang pesawat Virgin Atlantic dengan nomor penerbangan VS251 pada 9 Juli 2017. Ia memutuskan untuk mempublikasikan kasus tersebut karena mengaku tidak puas dengan respon pihak maskapai.

“Anakku jelas-jelas takut. Dia menangis untuk waktu yang lama dan kadang terbangun karena mimpi buruk,” ujar perempuan asal Zhejiang itu.

Menanggapi kasus tersebut, Virgin Atlantic, dalam pernyataan resmi, mengatakan ada banyak anak di bawah umur yang tidak didampingi dalam penerbangan tersebut sehingga mereka terpaksa mengeluarkan penumpang kategori tersebut yang terakhir memesan kursi karena tidak ada cukup kursi bagi kru penerbangan yang dapat mengamankan anak-anak itu jika terjadi bahaya.

“Keputusan ini dibuat dengan mempertimbangkan pelanggan, dan tim kami di bandara merawat anak tersebut sampai orangtuanya datang untuk menjemput,” bunyi pernyataan resmi Virgin Atlantic.

Alhasil maskapai tersebut meminta maaf dan menawarkan penerbangan gratis bagi keluarga tersebut ke London sebagai kompensasi. (*/NP)