DomestikHighlightHot NewsNews

Hasil Laporan Final KNKT soal QZ8501

Infopenerbangan – Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyampaikan final report, bertempat di kantor KNKT, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Selasa (1/12/2015) yang membeberkan faktor penyebab kecelakaan AirAsia yang terjadi di laut Jawa, Minggu (28/12/2014)

Faktor yang berkontribusi pada kecelakaan pesawat ini telah disimpulkan KNKT antara lain :

Pertama, retakan solder pada electronic module di RTLU menyebabkan hubungan yang berselang dan berakibat pada masalah yang berkelanjutan dan berulang.

Kedua, sistem perawatan dan analisa di perusahaan yang belum optimal mengakibatkan tidak terselesaikannya masalah yang berulang. Kejadian yang sama terjadi sebanyak empat kali dalam penerbangan.

Ketiga, awak pesawat melaksanakan prosedur sesuai Electronic Centralized Aircraft Monitoring (ECAM) pada tiga gangguan yang pertama.

Setelah gangguan sebanyak empat kali, Flight Data Recorder (FDR) mencatat indikasi yang berbeda, indikasi ini serupa dengan kondisi dimana Circuit Breaker (CB) di-reset, sehingga berakibat terjadinya pemutusan arus listrik pada FAC.

Keempat, terputusnya arus listrik pada FAC menyebabkan autopilot disengage, flight control logic berubah dari normal law ke alternate law, rudder bergerak 2 derajat ke kiri.

Kelima, pengendalian pesawat selanjutnya secara manual pada Alternate Law oleh awak pesawat telah menempatkan pesawat dalam kondisi upset dan stall secara berkepanjangan, sehingga berada di luar batas-batas penerbangan yang dapat dikendalikan oleh awak pesawat.

Dalam investigasi ini, KNKT menerbitkan rekomendasi kepada Indonesia AirAsia, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Airbus, Federal Aviation Administratif dan European Aviation Safety Administration (EASA).

Hasil penyelidikan besar pertama menemukan bahwa tindakan yang dilakukan oleh kru untuk merespon kerusakan juga memberikan kontribusi terhadap kecelakaan tersebut.

Pesawat jenis Airbus A320-200, yang jatuh dalam perjalanan dari Surabaya ke Singapura itu, hilang kontak setelah 40 menit terbang dari bandara Juanda. Penerbangan QZ8501 jatuh pada Minggu (28/12/2014) menewaskan 162 penumpang dan kru.

Tags

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close